MANIFESTASI PENYAKIT GIGI DAN MULUT
`
DISUSUN
OLEH
NAMA : ELNANDA PARAMITA S.
NIM : P1337425215031
NO.ABSEN : 32
PRODI : DIV KEPERAWATAN GIGI SEMARANG
SEMESTER : IV ( EMPAT )
DOSEN PENGAMPU : IBU Tri Wiyatini,SKM,M.Kes (Epid)
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016/2017
TUGAS
EPIDEMIOLOGI
MANIFESTASI
DIABETES MELITUS
DALAM
RONGGA MULUT
ABSTRAK
Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu indikator
akan baik atau tidaknya pengelolaan status kesehatan pada penderita Diabetse
Melitus. Diabetes Melitus merupakan salah satu penyebab komplikasi yang timbul
di dalam rongga mulut. Kesehatan rongga mulut ini akan semakin buruk jika
penderita Diabetes Melitus tidak mengerti bagaimana penanganan hal ini. Dalam
artikel ini akan dibahas mengenai mengapa penurunan status kesehatan rongga
mulut ini dapat terjadi, komplikasi apa yang dapat terjadi serta bagaimana cara
penanganan hal tersebut. Tujuan pembuatan artikel ini ialah agar semakin banyak
orang yang manderita Diabetes Mellitus dapat menjaga atau meningkatkan status
kesehatan rongga mulut.
Kata kunci :
Diabetes Mellitus, Gingivitis, Rongga Mulut
LATAR BELAKANG
Jumlah penderita Diabetes Mellitus atau yang biasa
dikenal oleh masyarakat awam sebagai penyakit kencing manis semakin meningkat
tiap tahunnya. Dari data yang dilansir WHO, Indonesia menempati urutan keempat
dalam urutan negara-negara yang memiliki jumlah penderita diabetes terbanyak di
dunia. Dalam menjalankan praktik dokter gigi seringkali ditemukan adanya gigi
sehat yang goyang tanpa mengalami lubang gigi. Setelah dilakukan pemeriksaan
baik didalam mulut maupun laboratorium ditemukan tanda-tanda adanya gigi goyang
pada semua gigi disertai adanya aroma aceton yang merupakan salah satu ciri khas
pada penderita Diabetus Melitus, dari hasil laboratorium didapatkan kadar gula
darah sewaktu diatas 200 mg/dl, ini menunjukkan kadar gula darah tinggi (normal
120 mg/dl ).
Artikel pada Tribun news.com 24 september 2012, jam 14:55
WIB, oleh drg Bambang Irawan dari RSCM Jakarta, Senin (24/9/2012), di Jakarta
menjelaskan “ Gigi yang goyang adalah ciri khas dari penderita Diabetes Melitus
yang tidak merawat giginya”. Menurut Sekretaris Bagian Periodontologi di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada (UGM) drg H Ahmad Syaify,
Sp.Perio “Diabetes memang menimbulkan komplikasi di banyak hal”.
Berdasarkan pernyataan diatas saya ingin mengulas lebih
banyak lagi tentang manifestasi Diabetes Melitus dalam rongga mulut.
DIABETES MELITUS
Diabetes Mellitus
adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh dimana hormon insulin tidak bekerja
sebagai mana mestinya. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar
pankreas dan berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah dengan mengubah
karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi. Diabetes Melitus (DM) atau
penyakit kencing manis merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan
kadar gula glukosa darah (gula darah) melebihi nilai normal yaitu kadar gula
darah darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa
diatas atau sama dengan 126 mg/dl. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya
pembentukan atau keaktifan insulin yang dihasilkan oleh sel beta dari
pulau-pulau Langerhans di Pankreas atau adanya kerusakan pada pulau Langerhans
itu sendiri.Diabetes Mellitus dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu: Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) disebut Diabetes Mellitus tipe 1, Serta Non
insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Mellitus tipe 2. Pada
penderita Diabetes tipe 1, kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin,
sehingga jumlah insulin beredar dalam tubuh tidak mencukupi kebutuhan. Lain
halnya pada Diabetes tipe 2, Hormon Insulin tetap diproduksi namun tidak dapat
berfungsi dengan baik. Menurut Prof. Sidartawan, Sp.PD, sebagian besar
penderita Diabetes di Indonesia mengidap Diabetes tipe 2. Diabetes tipe ini
secara umum biasa dikaitkan dengan usia lanjut. Diabetes tipe 2 ini juga
disebabkan karena obesitas (kegemukan) dan gaya hidup yang tidak sehat (pola
makan tinggi lemak, dan jarang berolah raga).
Diagnosis khas DM pada umumnya adalah bahwa terdapat
keluhan khas DM yaitu : Poli uria (banyak kencing), Polidipsia (banyak minum),
Polifagia (banyak makan), dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya,
dan keluhan lainnya seperti : kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada
pria, pruritis vulva pada wanita. Kedua tipe ini ditandai dengan hiperglikemi,
hiperlipidemi, dan komplikasi lainnya. Diabetes Mellitus mempunyai komplikasi
yang utama, yaitu: mikroangiopati, nefropati, neuropati, penyakit makro
vaskuler dan penyembuhan luka yang lambat.
MANIFESTASI DIABETES MELITUS
PADA RONGGA MULUT
1. Xerostomia (Mulut Kering)
Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan
aliran saliva (air liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek
self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa
makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan
menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi
(luka), lubang gigi, dan bisa menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh
dan berkembang.
Berdasarkan
literatur yang saya dapatkan bahwa pada penderita diabetes salah satu tandanya
adalah Poliuria, dimana penderita banyak buang air kecil sehingga cairan di
dalam tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan jumlah saliva berkurang dan
mulut terasa kering, sehingga disarankan pada penderita untuk mengkonsumsi buah
yang asam sehingga dapat merangsang kelenjar air liur untuk mengeluarkan air
liur.
2. Gingivitis dan Periodontitis
Periodontitis ialah radang pada jaringan pendukung gigi
(gusi dan tulang). Selain merusak sel darah putih, komplikasi lain dari
diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi
dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan
tubuh untuk memerangi infeksi, Sedangkan periodontitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan hal ini menjadi lebih berat dikarenakan
infeksi bakteri pada penderita Diabetes lebih berat.
Ada banyak faktor
yang menjadi pencetus atau yang memperberat periodontitis, di antaranya
akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan faktor sistemik atau kondisi tubuh
secara umum.
Rusaknya jaringan Periodontal membuat gusi tidak lagi
melekat ke gigi, tulang menjadi rusak, dan lama kelamaan gigi menjadi goyang.
Angka kasus penyakit periodontal di masyarakat cukup tinggi meski banyak yang
tidak menyadarinya, dan penyakit ini merupakan penyebab utama hilangnya gigi
pada orang dewasa.
Dari seluruh
komplikasi Diabetes Melitus, Periodontitis merupakan komplikasi nomor enam
terbesar di antara berbagai macam penyakit dan Diabetes Melitus adalah
komplikasi nomor satu terbesar khusus di rongga mulut. Hampir sekitar 80%
pasien Diabetes Melitus gusinya bermasalah. Tanda-tanda periodontitis antara
lain pasien mengeluh gusinya mudah berdarah, warna gusi menjadi mengkilat,
tekstur kulit jeruknya (stippling) hilang, kantong gusi menjadi dalam, dan ada
kerusakan tulang di sekitar gigi, pasien mengeluh giginya goyah sehingga mudah
lepas.
Menurut teori yang saya dapatkan hal tersebut diakibatkan
berkurangnya jumlah air liur, sehingga terjadi penumpukan sisa makanan yang
melekat pada permukaan gigi dan mengakibatkan gusi menjadi infeksi dan mudah
berdarah.
3. Stomatitis Apthosa (Sariawan)
Meski sariawan biasa dialami oleh banyak orang, namun
penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi parah jika dialami oleh penderita
diabetes. Penderita Diabetes sangat rentan terkena infeksi jamur dalam mulut
dan lidah yang kemudian menimbulkan penyakit sejenis sariawan. Sariawan ini
disebabkan oleh jamur yang berkembang seiring naiknya tingkat gula dalam darah
dan air liur penderita diabetes.
4. Rasa mulut terbakar
Penderita diabetes biasanya mengeluh tentang terasa terbakar
atau mati rasa pada mulutnya. Biasanya, penderita diabetes juga dapat mengalami
mati rasa pada bagian wajah.
5. Oral thrush
Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik
untuk memerangi infeksi sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan
lidah. Apalagi penderita diabetes yang merokok, risiko terjadinya infeksi jamur
jauh lebih besar.
Oral thrush atau oral candida adalah infeksi di dalam
mulut yang disebabkan oleh jamur, sejumlah kecil jamur candida ada di dalam
mulut. Pada penderita Diabetes Melites kronis dimana tubuh rentan terhadap
infeksi sehingga sering menggunakan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan
kuman di dalam mulut yang mengakibatkan jamur candida berkembang tidak
terkontrol sehingga menyebabkant thrush. Dari hasil pengamatan saya selama
berpraktik sebagai dokter gigi yang ditandai dengan adanya lapisan putih
kekuningan pada lidah, tonsil maupun kerongkongan.
6. Dental Caries (Karies Gigi)
Diabetes Mellitus
bisa merupakan faktor predisposisi bagi kenaikan terjadinya dan jumlah dari
karies. Keadaan tersebut diperkirakan karena pada diabetes aliran cairan darah
mengandung banyak glukosa yang berperan sebagai substrat kariogenik.
Karies gigi dapat terjadi karena interaksi dari 4 faktor
yaitu gigi, substrat , kuman dan waktu. Pada penderita Diabetes Melitus telah
diketahui bahwa jumlah air liur berkurang sehingga makanan melekat pada
permukaan gigi, dan bila yang melekat adalah makanan dari golongan karbohidrat
bercampur dengan kuman yang ada pada permukaan gigi dan tidak langsung
dibersihkan dapat mengakibatkan keasaman didalam mulut menurun, sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya lubang atau caries gigi.
MENGAPA TERJADI PENURUNAN
STATUS KESEHATAN GIGI PADAPENDERITA DIABETES MELITUS?
Pada Diabetes Melitus dengan kondisi kebersihan mulut
yang jelek dan adanya angiopati diabetik menyebabkan suplai oksigen berkurang
sehingga bakteri anaerob mudah berkembang. Karies gigi terjadi oleh karena
bakteri-bakteri tertentu yang mempunyai sifat membentuk asam, sehingga pH
rendah dapat menyebabkan pelarutan progresif mineral enamel secara perlahan dan
membentuk fokus perlubangan.
Pasien dengan Diabetes Mellitus lama yang tidak
terkontrol akan berpengaruh pada karies gigi, karena bertambahnya karbohidrat
yang dapat difermentasikan di dalam saliva penderita dan merupakan medium yang
sesuai untuk pembentukan asam sehingga memudahkan terjadinya karies.
Karena di mulut ada jutaan bakteri yang dibutuhkan (flora
normal). Tetapi ada bakteribakteri tertentu yang disebut bakteri periodonpatik,
karena bakteri ini khas terdapat pada jaringan periodontal atau disebut bakteri
gram negatif yang anaerob (bakteri yang mampu hidup tanpa oksigen).
Penderita Diabetes
Melitus bila mengalami periodontitis lebih parah daripada orang yang sehat,
dikarenakan Pertama, daya tahan tubuh penderita Diabetes Melitus rendah
dibandingkan orang sehat. Sel-sel pertahanan tubuh (monocyt, neutrophil, dan
makrofag) juga lemah fungsinya.
Pada saat mulut mengalami periodontitis sel-sel
pertahanan tubuh akan mengeluarkan TNF-alfa (Tumor Necrosis Factor). Menurut
lembaga kesehatan AS, Mayo Clinic, protein ini berfungsi memobilisasi sel darah
putih untuk melawan infeksi dan antigen lainnya. Sayangnya, hal ini
mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Karena tubuh jadi tidak mampu
memanfaatkan insulin yang diproduksi pankreas.
BAGAIMANA CARA PENCEGAHAN DAN
PENINGKATKAN KESEHATAN RONGGA MULUT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS?
Berikut hal-hal yang perlu dilakukan oleh penderita
Diabetes Mellitus agar dapat menjaga atau mengupayakan supaya kesehatan rongga
mulut tetap terjaga dengan baik :
·
Pertama dan yang terpenting adalah
mengontrol kadar gula darah.
·
Kemudian rawat gigi dan gusi,
serta ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin setiap enam bulan.
·
Untuk mengontrol sariawan dan infeksi
jamur, serta hindari merokok.
· Kontrol gula darah yang baik juga dapat
membantu mencegah atau meringankan mulut kering yang disebabkan oleh
diabetes.
·
Menggunakan dental floss paling
tidak sekali sehari untuk mencegah plak muncul di gigi.
·
Menggunakan pembersih mulut anti
bakteri untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab sakit gigi pada mulut.
·
Menggosok gigi, terutama setelah
makan. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut.
· Perbaiki pola hidup, jauhkan dari penyebab
stres.
· Bila ada gigi yang tanggal harus segera
''diganti''.
· Jangan lupa informasikan mengenai kondisi
diabetes bila berkunjung ke dokter gigi, terutama bila hendak mencabut
gigi.
·
Kecuali sangat mendesak, sebaiknya
hindari perawatan gigi bila kadar gula darah sedang tinggi. Turunkan dahulu
kadar gula darah, baru kunjungi dokter gigi kembali. Pemakaian alat-alat seperti gigi tiruan atau
kawat orthodontik perlu mendapat perhatian khusus.
·
Pemakai gigi tiruan harus melepas
gigi tiruan sebelum tidur dan dibersihkan dengan seksama agar meminimalkan
kemungkinan terjadinya infeksi jamur karena kebersihan yang tidak terjaga.
KESIMPULAN
Jadi faktor –
fakrot yang harus diperhatikan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada penderita
diabetes adalah :
1. Jaga kadar gula darah sedekat mungkin
dengan kadar gula darah normal, terutama dengan cara menerapkan gaya hidup
sehat.
2. Jaga kebersihan gigi dan mulut sebaik
mungkin, agar memperkecil resiko terjadinya karies, gingivitis, ataupun
periodontitis.Masalah yang terjadi di rongga mulut penderita diabetes dapat
mengarah ke penyakit lain.
3.
Jangan lupa informasikan mengenai kondisi diabetes bila berkunjung ke dokter
gigi, terutama bila hendak mencabut gigi. Seperti yang telah dijelaskan di
atas, luka pada penderita diabetes sukar sembuh. Ini termasuk juga luka setelah
pencabutan gigi. Selain itu juga ada resiko terjadinya infeksi sekunder dan
pendarahan yang cukup banyak setelah tindakan oleh dokter gigi.Oleh karena itu
dokter gigi akan memberikan tindakan pramedikasi bila dipandang perlu, sebelum
melakukan tindakan perawatan pada penderita diabetes.
4. Kecuali sangat
mendesak, sebaiknya hindari perawatan gigi bila kadar gula darah sedang tinggi.
Normalkan dahulu kadar gula darah, baru kunjungi dokter gigi kembali.
5. Pemakaian alat-alat seperti gigi tiruan atau kawat
orthodontic perlu mendapat perhatian khusus. Pemakai gigi tiruan harus melepas
gigi tiruan sebelum tidur dan dibersihkan dengan seksama agar meminimalkan
kemungkinan terjadinya infeksi jamur karena kebersihan yang tidak terjaga
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjaifoellah Noer. Buku ajar penyakit dalam Jilid I.
Edisi ke-3. Jakarta : FKUI, 1996 : 571 - 622.
2. Schuurs HB. Patologi gigi-geligi, kelainan-kelainan
jaringan keras gigi. Yogyakarta; UGM, 1992; 135-152.
3. Akses
http://jmkiyogya.blogspot.com/2012/11/hubungan-diabetes-dengan-kesehatangigi.html.
Jakarta : 2013
4. Respati, Titi Nindya.Iwanda.Hubungan diabetes mellitus
dengan karies gigi .Semarang; UNDIP,2006.
5. E.Desmond Farmer, Dental Deases,Fifth edition E &
S Living stone Ltd
6. Robert, P.Langlais, Graig S. Miller , Kelainan Rongga
Mulut, Hipokrates 1992