KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DI PUSKESMAS SAYUNG 1
KABUPATEN DEMAK
Tanggal 4 Oktober – 4 November 2018
Tugas Ini Diajukan Sebagai Syarat Untuk Melengkapi Ujian Praktek Mata Kuliah Sistem Informasi Keshatan
Disusun Oleh:
Elnanda Paramita S.
P1337425214031
PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya kami selaku mahasiswa Diploma IV Jurusan Keperawatan Gigi dapat menyelesaikan laporan Praktik Pembelajaran Lapangan Komunitas di Desa Gemulak dan Puskesmas Sayung 1 Kabupaten Demak. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada:
- Tri Wiyatini, S.KM,M.Kes.Epid, selaku kepala Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang.
- Salikun, S.Pd,M.Kes, selaku ketua prodi DIV Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang.
- Resti Noer Saptiarni, MM Selaku kepala Puskesmas Sayung 1 Kabupaten Demak
- drg, Y Ari S Selaku dokter gigi Puskesmas Sayung 1 dan pembimbing Praktik Pembelajaran Lapangan.
- Bambang, Agus Riyanto,S.ST Selaku perawat gigi Puskesmas Sayung 1 dan pembimbing Praktik Pembelajaran Lapangan.
- Sulur Joyo Sukendro, selaku dosen pembimbing Praktik Pembelajaran Lapangan
- Teman-teman kelompok atas kerjasamanya selama melaksanakan praktek komunitas di desa Gemulak dan Puskesmas Sayung 1 Kabupaten Demak.
- Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang membantu kami selama melaksanakan praktik komunitas di Desa Tugu dan Puskesmas Sayung 1.
Kami menyadari bahwasanya kami adalah makhluk yang tidak sempurna dan mempunyai keterbatasan dalam hal pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan. Sehingga penulisan laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan semoga Tuhan YME selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Demak, November 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan kesehatan adalah menciptakan tenaga kesehatan yang bermutu, berhasil guna dan berdaya guna, maka institusi penyelenggaraan pendidikan kesehatan yang bertanggungjawab mendidik calon tenaga kesehatan. Politeknik kesehatan kemenkes semarang jurusan keperawatan gigi program diploma IV merupakan salah satu institusi yang mendidik calon tenaga kesehatan yaitu perawat gigi. Proses belajar pada semester VII meliputi perkuliahan, praktikum di kampus dilanjutkan dengan praktek di lapangan. Praktek lapangan pada semester VII ini merupakan bentuk kegiatan proses belajar bagi mahasiswa yang diselenggarakan di lapangan dengan lahan praktek Komunitas dan Puskesmas di wilayah Dinas Kabupaten Demak.
Praktek ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu kesehatan gigi langsung pada masyarakat dan puskesmas. Adapun orientasi kompetensi yang diharapkan dengan lahan komunitas dan puskesmas adalah muatan mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan.
Permasalahan kesehatan gigi yang terjadi di masyarakat yang sampai saat ini angka karies masih tinggi, hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahawa prevalensi nasional indeks DMF-T adalah 4,6. Selain itu perilaku masyarakat dalam bidang pencegahan karies gigi juga masih rendah, prevalensi nasional menyikat gigi setiap hari adalah 94,2 % namun dari jumlah tersebut yang menyikat gigi pada waktu yang belum tepat pada saat mandi pagi maupun mandi sore masih tinggi sebesar 76,6 %, sedangkan yang menyikat gigi pada saat yang tepat hanya 2,3 % .
Dengan adanya kondisi yang masih menunjukan kualitas status kesehatan gigi yang masih rendah tersebut perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan baik dengan cara menyikat gigi pada saat yang tepat atau pola hidup dengan cara pemberdayaan masyarakat. Untuk itu dalam pelaksanaan PKL ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya promotif dan preventif bidang kesehatan gigi dan mulut, dengan diawali adanya kemampuan untuk kemampuan sistem pencatatan dan pelaporan sebagai bentuk realisasi mata kuliah sistem informasi kesehatan, dan kemampuan Penatalaksanaan Kuratif Terbatas akan ditempatkan di Puskesmas.
- TUJUAN
Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam penanganan permasalah kesehatan gigi di masyarakat.
Mahasiswa mampu melakukan sistem pencatatan dan pelaporan berbasis IT dan Penatalaksanaan Kuratif Terbatas.
BAB II
PELAKSANAAN
Gambaran Singkat Puskesmas
Keadaan Geografis
Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Sayung 1
Jenis Puskesmas : Non Perawatan
Data Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Sayung 1
Alamat : Jl. Semarang-Demak Km 10, Purwosari, Kec. Demak, Kab. Demak, Jawa Tengah, Indonesia 59563
Desa : Purwosari
Kecamatan : Sayung
Kabupaten : Demak
Kode Pos : 59563
Telepon : (024) 70798093
Email :
Jumlah Desa di Wilayah Kerja
Jumlah Desa : 10
Letak Geografis
Puskesmas Sayung 1 yang terletak 06° 56 35° 8 LS, 110° 30 10° 8 BT terdiri dari sepuluh desa yang terletak di sebelah utara Kecamatan Sayung Jalan Raya Semarang Demak KM 10. Antara lain desa Sriwulan, Bedono, Purwosari, Sidogemah, Gemulak, Timbulsloko, Surodadi, Tugu, Sidorejo dan Banjarsari. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Puskesmas Sayung 2, sebelah timur berbatasan dengan wilayah Puskesmas Karang Tengah, sebelah barat berbatasan dengan wilayah kecamatan Genuk.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL
- Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan di komunitas untuk memenuhi beban SKS sebanyak 7 SKS, sehingga waktu yang diperlukan 10 jam efektif per hari sehingga diperlukan waktu 28 hari. Waktu pelaksanaan praktek lapangan lahan Puskesmas untuk memenuhi beban SKS sebanyak 3 SKS, diperlukan 7 jam efektif per hari sehingga diperlukan 17 hari efektif. Total waktu yang diperlukan sebanyak 45 hari, yang dimulai pada tanggal 4 Oktober-4 November.
MUATAN MATA KULIAH DI LAHAN PUSKESMAS
- Sistem Informasi Kesehatan 1 SKS
- Penatalaksanaan Kuratif Terbatas 3 SKS
- Pengkajian Data Kesehatan Gigi dan Mulut
Pengkajian data dilaksakan mulai tanggal 9-14 Oktober 2018 di Desa Tugu dengan KK berjumlah 1473 KK dengan diambil sempel 128 KK berdasarkan metode purposive sampling, menggunakan wawancara kuisoner. Survei yang diambil untuk memperoleh data pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut, pengetahuan tentang makanan yang merusak gigi dan menyehatkan gigi, sikap dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, keadaan gigi berlubang dan kebersihan gigi. Berikut adalah data yang diperoleh:
- Data pengetahuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat
Grafik diatas terdapat 128 KK sebagai sempel menunjukkan 61,7% masyarakat mempunyai pengetahuan baik tentang kesehatan gigi (79 KK), 38,2% masyarakat mempunyai pengetahuan buruk tentang kesehatan gigi (49 KK)
- Data pengetahuan tentang makanan yang merusak gigi dan menyehatkan gigi
Grafik diatas dari 128 KK sebagai sempel menunjukkan 54,6% (70 KK) mempunyai pengetahuan baik tentang makanan yang merusak gigi dan menyehatkan gigi. 45,3 % (58 KK) mempunyai pengetahuan kurang tentang makanan yang merusak gigi dan menyehatkan gigi.
- Data sikap dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Grafik diatas dari 128 KK sebagai sempel menunjukkan 48,4% (62 KK) mempunyai sikap yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. 51,5% (66 KK) mempunyai sikap yang kurang dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
- Data angka kerusakan gigi permanen (DMF-T)
Diagram diatas dari 128 KK sebagai sempel menunjukkan terdapat 62% keluarga memiliki gigi berlubang dengan kategori sangat rendah. Didapatkan rata-rata angka kerusakan gigi permanen yaitu 1,2. Hal tersebut sudah baik, tetapi masih saja harus menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Dan menurut target nasional setiap orang <2 gigi berlubang, jadi angka DMF-T sudah mencapai target nasional.
- Data angka kebersihan gigi (OHIS)
Digaram siatas dari 128 KK sebagai sempel menunjukkan 51% angka kebersikan gigi dengan kategori sedang tetapi 22% angka kebersihan gigi dengan kategori buruk. Didapatkan rata-rata OHIS adalah 2,2 dengan kreteria sedang. Hal ini masih diperlukan adanya kesadaran masyarakat akan kebersihan gigi dan mulut. Sedangkan menurut target nasional angka OHIS <1,2 (kriteria baik), jadi OHIS belum mencapai target nasional.
- Analisa Data
No | Data | Masalah |
1 | Data subjektif:Keluarga dalam mengobati gigi kalau sakit saja dan mempunyai pengetahuan yang kurang
Data objektif:
Hasil kuesioner menunjukkan terdapat keluarga memang kurang mengetahui tentang kesehatan gigi
| Pengetahuan |
2 | Data subjektif:Keluarga mengatakan bahwa keadaan mulut terasa kotor karena setelah makan dan jarang menggosok gigi saat mau tidur tidak menggosok gigi
Data objektif:
Kaadaan kebersihan gigi (OHIS) 2,2 dengan kriteria sedang sedangkan target nasional harus < 1,2 dengan kriteria baik
| Angka kebersihan gigi (OHIS) |
3 | Data subjektif:Keluarga mengatakan bahwa ada gigi yang lubang
Data objektif:
Angka kerusakan gigi permanen keluarga mencapai rata-rata 1,2 sudah baik tetapi masih ada keluarga yang mempunyai gigi berlubang.
| Kerusakan gigi permanen (DMF-T) |
- Intervensi Masalah
No | Jenis Pelayanan | Jenis Tindakan | Sasaran | Tujuan | Tanggal pelaksanaan |
1 | Promotif | a.Penyuluhan SDN Tugu | Anak-anak SD Tugu | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi | 10 oktober 2018 |
b. Penyuluhan Posyandu Lansia | Lansia | Mampu merubah perilaku dan sadar akan kesehatan gigi dan mulut | 28 Oktober 2018 | ||
c.Pelatihan kader kesehatan | Kader kesehatan Desa Gemulak | Mampu melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut | 5 Oktober 2018 | ||
d. Penyuluhan TK | Anak-anak TK | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi | 7 Oktober 2018 | ||
e.Penyuluhan Posyandu Balita Dukuh Daleman | Ibu-Ibu yang mempunyai balita | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi,Mampu merubah perilaku dan sadar akan kesehatan gigi dan mulut, terutama kesehatan gigi balita. | 13 Oktober 2018 | ||
f. Penyuluhan SDN Daleman | Anak-Anak SDN Daleman | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi | 14 Oktober 2017 | ||
g.Penyuluhan Posyandu Balita Dukuh Karangmalang | Ibu-Ibu yang mempunyai balita | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi,Mampu merubah perilaku dan sadar akan kesehatan gigi dan mulut, terutama kesehatan gigi balita. | 18 Oktober 2018 | ||
h. Penyuluhan Posyandu Balita Dukuh Mbelah | Ibu-Ibu yang mempunyai balita | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi,Mampu merubah perilaku dan sadar akan kesehatan gigi dan mulut, terutama kesehatan gigi balita. | 20 Oktober 2018 | ||
i. Penyuluhan Kelas Ibu Hamil | Ibu-Ibu Hamil | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi,Mampu merubah perilaku dan sadar akan kesehatan gigi dan mulut pada Ibu Hamil. | 21 Oktober 2018 | ||
j. Penyuluhan Ibu-Ibu PKK Desa Gemulak | Ibu-Ibu PKK | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi,Mampu merubah perilaku dan sadar akan kesehatan gigi dan mulut. | 25 Oktober 2018 | ||
k. Pembinaan Keluarga berkebutuhan khusus | Masyarakat berkebutuhan khusus | Memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi,Mampu merubah perilaku dan sadar akan kesehatan gigi dan mulut. | 30 Oktober-4 November 2018 | ||
2 | Preventif | a. Menggosok Gigi | Anak-Anak SDN Tugu 1 | Anak-anak mampu melakukan menggosok gigi dengan benar | 12 Oktober 2018 |
b. Menggosok gigi | Anak-anak TK | Anak-anak mampu melakukan menggosok gigi dengan benar | 12 Oktober 2018 |
- Kegiatan Dipuskesmas
- Penyuluhan Kesehatan Gigi
- Asistensi
- Pencabutan gigi dengan infiltrasi
- Penambalan Gigi (ART/GI)
- Fissure Sealant
- Pencabutan Gigi dengan CE
- Analisa saliva
- Loket Pendaftaran
- Menuliskan data pasien pada buku pendaftaran
- Menginput data pasien baru ke komputer
- Menginput data pasien lama ke komputer
- Menginput data pasien bpjs
- Mengantar rekam medis ke bagian poli
- Apotek
- Membantu mengemas obat
- Menerima resep dari pasien
- Memanggil pasien untuk mengambil obat dan menjelaskan prosedur meminumnya
- Di Poli Umum
- Membantu menulis rekam medis pasien di buku poli umum
- Mentensi pasien
- Asisten perawat umum
- Mengantarkan rekam medis yang telah selesai ke bagian pendaftaran
- Membantu mengukur dan menimbang pasien
- KIA
- Membantu memanggil pasien
- Mengantarkan rekam medis yang telah selesai ke bagian pendaftaran
- Membantu menulis
- Membantu mengukur dan menimbang pasien
SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS SAYUNG 1
- Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas
Dalam pelaksanaannya puskesmas di Indonesia sudah menganut sistem informasi kesehatan yang di canangkan pemerintah. Sistem informasi kesehatan yang dianut puskesmas pada saat ini masih di dominasi oleh SP2TP. Seperti diketahui bahwa puskesmas adalah ujung tombak pemerintah dalam upaya pelayanan kesehatan di masyarakat. Sesuai dengan KEPMENKES RI No 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat nahwa puskesmas di definisikan sebagai unit pelaksana teknis di kabupaten/kota yang bertanggungjawab melaksanakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian yang dilakukan puskesmas terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan baik rencan upaya wajib maupun pengembangan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya. Salah satu bentuk pemantauan adalah dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
SIMPUS merupakan pilihan bagi daerah dalam pengembangan sistem informasi kesehatan yang lebih cepat dan akurat. Pada potensi yang dimilikinya sebenarnya SIMPUS dapat menggantikan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Karena SIMPUS merupakan hasil dari pengolahan berbagai sumber informasi seperti SP2TP, survei lapangan, laporan lintas sector, dan laporan sarana kesehatan swasta. Seiring kemajuan tekhnologi, SIMPUS pun dikembangkan melalui sistem komputerisasi dalam suatu software yang bekerja dalam sebuah sistem operasi. Tetapi kendalanya SIMPUS masih belum berjalan secara optimal di daerah.
Sistem informasi yang ada di puskesmas sayung 1 yaitu adanya pasien lama dan pasien baru di input kedalam komputer, kemudian terdapat pembagian antara pasien bpjs dan bukan bpjs lalu di sebar ke bagian poli yang dituju, kemudian di kembalikan ke bagian pendaftaran. untuk kesehatan gigi hanya dengan mengisi kartu rekam medis dan meminta dapat dari bagian pendaftaran.
- Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan
Dalam pelaksanaan nya sistem informasi kesehatan di Indonesia memiliki permasalahan yang cukup kompleks ,Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini antara lain :
- Faktor Pemerintah
- Standar SIK belum ada sampai saat
- Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
- Belum ada rencana kerja SIK nasional
- Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam
- Fragmentasi
- Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi (kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat.
- Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu)
- Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih dari 300 laporan dan ada 8 macam software sehingga beban administrasi dan beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien.
- Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara nasional.
Sumber daya masih minim
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
No comments:
Post a Comment